Oleh: Haryanto, S.Pd
Keterlibatan siswa
bisa diartikan sebagai siswa berperan aktif sebagai partisipan dalam
proses belajar mengajar. Menurut Dimjati dan Mudjiono(1994:56-60),
keaktifan siswa dapat didorong oleh peran guru. Guru berupaya untuk
memberi kesempatan siswa untuk aktif, baik aktif mencari, memproses dan
mengelola perolehan belajarnya.
Untuk dapat meningkatkan keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar guru
dapat melakukannya dengan ; keterlibatan secara langsung siswa baik
secara individual maupun kelompok; penciptaan peluang yang mendorong
siswa untuk melakukan eksperimen, upaya mengikutsertakan siswa atau
memberi tugas kepada siswa untuk memperoleh informasi dari sumber luar
kelas atau sekolah serta upaya melibatkan siswa dalam merangkum atau
menyimpulkan pesan pembelajaran.
Adapun kualitas dan kuantitas keterlibatan siswa dipengaruhi oleh 2 faktor yaitu faktor internal dan faktor eksternal. Internal faktor meliputi faktor fisik, motivasi dalam belajar,
kepentingan dalam aktivitasyang diberikan, kecerdasan dan sebagainya.
Sedangkan eksternal faktor meliputi guru, materi pembelajaran, media, alokasi waktu, fasilitas dan sebagainya.
Keterlibatan siswa hanya bisa dimungkinkan jika siswa diberi kesempatan untuk berpartisipasi atau terlibat dalam proses pembelajaran.
Dalam proses belajar mengajar sebelumnya, para murid diharuskan tunduk
dan patuh pada peraturan dan prosedur yang kaku yang justru membatasi
keterampilan berfikir kreatif. Dalam belajar, anak-anak lebih banyak disuruh menghapal ketimbang mengeksplorasi, bertanya atau bereksperimen.
Partisipasi aktif siswa sangat berpengaruh pada proses perkembangan berpikir, emosi, dan sosial. Keterlibatan siswa dalam belajar, membuat anak secara aktif terlibat dalam proses pembelajaran dan mengambil keputusan. Namun pembelajaran saat ini pun masih ada yang menggunakan metode belajar
dimana siswa menjadi pasif seperti pemberian tugas, dan guru mengajar
secara monolog, sehingga cenderung membosankan dan menghambat
perkembangan aktivitas siswa.
Komponen-komponen yang menentukan keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar meliputi: siswa, guru, materi, tempat, waktu, dan fasilitas.
1. Siswa
Siswa adalah inti dari proses belajar mengajar.
Hal ini seperti yang dikemukakan oleh Kemp(1997:4),” students are the
center of the teaching and learning process, so they have to be involved
in almost all the phrases of the classroom interaction from planning to
evaluation.” Untuk mendorong keterlibatan itu sendiri, Brown(1987:115)
menekankan pentingnya perhatian pada motivasi belajar
siswa. “The foreign language learner who is intrinsically meeting in
needs in learning the language will positively motivated to learn. When
students are motivated to learn, they usually pay attention, become
actively involved in the learning and direct their energies to the
learning task.”
2. Guru
Selain siswa, faktor penting dalam proses belajar mengajar
adalah guru. Guru sangat berperan penting dalam menciptakan kelas yang
komunikatif. Breen dan Candlin dalam Nunan(1989:87) mengatakan bahwa
peran guru adalah sebagai fasilitator dalam proses yang komunikatif,
bertindak sebagai partisipan, dan yang ketiga bertindak sebagai
pengamat.
3. Materi
Materi juga merupakan salah satu factor
penentu keterlibatan siswa. Adapun karakteristik dari materi yang bagus
menurut Hutchinsondan Waters adalah:
- Adanya teks yang menarik
- Adanya kegiatan atau aktivitas yang menyenangkan serta meliputi kemampuan berpikir siswa
- Memberi kesempatan siswa untuk menggunakan pengetahuan dan ketrampilan yang sudah mereka miliki
- Materi yang dikuasai baik oleh siswa maupun guru
Ruang kelas adalah tempat dimana proses belajar mengajar
berlangsung. Ukuran kelas dan jumlah siswa akan berdampak pada
penerapan teknik dan metode mengajar yang berbeda. Dalam hal mendorong
dan meningkatkan keterlibatan siswa, guru bertugas menciptakan suasana
yang nyaman di kelas.
5. Waktu
Alokasi waktu untuk melakukan aktivitas dalam proses belajar mengajar juga menentukan teknik dan metode
yang akan diterapkan oleh guru. Menurut Burden dan Byrd (1999: 23),
kaitannya dengan waktu yang tersedia, guru perlu melakukan aktivitas
yang bervariasi untuk mencapai sasaran pembelajaran serta mendorong motivasi siswa.
Guru harus berperan sebagai pengatur waktu yang baik untuk memastikan
bahwa setiap siswa mendapat kesempatan yang sama untuk terlibat dalam
proses pembelajaran.
6. Fasilitas
Fasilitas dibutuhkan untuk mendukung proses belajar mengajar di kelas. Dalam mencapai tujuan pembelajaran, guru menggunakan media pembelajaran.
Demikianlah beberapa teori keterlibatan siswa dalam proses belajar mengajar mudah-mudahan bisa menjadi acuan untuk meningkatkan kinerja guru dengan menerapkan cara yang efektif dan efisien yang mendorong keterlibatan siswa dalam proses pembelajaran.