Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud),
Anies Baswedan kembali menekankan pentingnya meningkatan mutu
pendidikan melalui peningkatan pelatihan guru.Mendikbud menyampaikan
hal ini saat menerima kunjungan penjabat walikota Tual Provinsi Maluku,
Samuel Risambessy di kantor Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
(Kemendikbud), Jakarta, Kamis (12/2/2015).
Kegiatan MGMP, 9 Februari 2015 di SMPN 3 Bogor
Ketua Sanggar H. Kuswa Wasja, M.Si. didampingi narasumber DR. Rahmat membuka kegiatan MGMP.
Kegiatan MGMP, 9 Februari 2015 di SMPN 3 Bogor
Serius menyimak pemaparan narasumber.
Kegiatan MGMP, 9 Februari 2015 di SMPN 3 Bogor
Semangat untuk menjadi guru profesional.
Kegiatan MGMP, 9 Februari 2015 di SMPN 3 Bogor
Hujan lebat tak menjadi penghalang untuk mengupgrade kompetensi.
Kegiatan MGMP, 9 Februari 2015 di SMPN 3 Bogor
Motivasi dari narasumber membuat semakin yakin untuk menjadi guru profesional.
16.2.15
Guru: UN Tidak Tentukan Kelulusan, Kurangi Ketegangan Siswa
Jakarta, Kemendikbud ---
Kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) yang
memutuskan ujian nasional (UN) tidak lagi berfungsi sebagai penentu
kelulusan diakui sejumlah guru akan mengurangi ketegangan siswa. Mereka
berharap melalui kebijakan ini, siswa dapat menjalani UN dengan baik dan
tetap percaya diri dengan kemampuan masing-masing.
Guru SMK Negeri 53 Jakarta, Indah Nurcahya
mengatakan, kebijakan tersebut cukup berpengaruh terhadap mental siswa
di sekolahnya. Menurutnya, tingkat ketegangan siswa menurun bila
dibandingkan dengan tahun sebelumnya. “Meski demikian, kami tetap
membekali mereka dengan motivasi juga menyiapkan siswa dengan mengadakan
lomba ujian nasional agar lebih siap dan memacu nilai serta semangat
mereka,” tutur Indah kepada www.kemdikbud.go.id di Jakarta, Sabtu (14/2).
Sementara itu, guru SMP Negeri 65 Jakarta, Sahnan
menuturkan, secara psikologis kebijakan ini bagus untuk peserta didik.
Namun, Sahnan mengingatkan agar motivasi siswa mengikuti UN tidak kendur
hanya karena kini kelulusan siswa sepenuhnya menjadi tanggung jawab
sekolah. “Dulu saat UN menentukan kelulusan, siswa memiliki motivasi
tinggi untuk lulus, sehingga mereka belajar dengan giat,” ujarnya.
Meski UN tidak lagi menentukan kelulusan, namun
mereka mengimbau agar anak-anak tetap mempersiapkan diri dengan belajar
yang baik. “Kami juga sebagai pendidik akan terus memaksimalkan diri
untuk memajukan anak-anak ini,” tambah Sahnan. (Ratih Anbarini)
15 Alasan Memilih Profesi Guru
Pengalaman rekan kita di: Panutan Guru
Mengapa aku memilih guru sebagai profesi? Berikut 15 alasan mengapa pilihanku jatuh pada profesi tersebut.
Tips menjadi guru teladan atau guru favorit bagi siswa yaitu senantiasa bersikap ikhlas dalam mengajar. Jangan niatnya hanya ingin mendapatkan gajinya saja. Tapi, kita harus berniat dengan sungguh-sungguh untuk mengajar sekaligus mendidik siswa agar menjadi pribadi yang cerdas dalam segala tingkatan, baik itu IQ, EQ, SQ maupun AQ.
Akhir kata penulis, menjamurlah para guru teladan di tanah air. Jadilah guru yang amanah dan tetap mengabdi kepada negara. Wahai guru… didiklah siswa dengan sebaik mungkin agar mereka bisa menjadi manusia-manusia yang handal dan terampil di segala bidang, sebagai penerus bangsa yang bisa meneruskan kembali perjuangan bangsa Indonesia ini, dalam membangun negara Indonesia yang dapat bersaing dengan negara-negara berkembang. Semoga saja, amin……!!!
- Dengan menjadi guru, aku memiliki orang-orang yang selalu memberikan masukan kepadaku untuk menjadi pribadi yang lebih baik. Masukan yang akan menjadi intropeksi bagi diriku.
- Sebagai ladang amal dan ladang dakwah. Bagiku, guru adalah profesi yang sangat mulia. Berkat Guru lah, kita semua menjadi pandai dalam segala bidang pengetahuan, baik itu teknologi, budaya, kesenian, politik, sosial, hukum, pengetahuan alam, keterampilan, dan agama.
- Sebagai tantangan hidup yang dapat menjadikan aku sebagai pribadi yang mulia di mata Allah SWT.
- Belajar lebih banyak tentang ilmu ikhlas dan kesabaran.
- Mengimpikan bisa menjadi inspirator seperti Bu Mus, dan bermanfaat bagi orang banyak
- Kontribusi yang positif demi kemajuan bangsaIndonesiadalam bidang pendidikan
- Lebih mencintai dunia anak yang penuh dengan canda dan tawa
- Sebagai amal jahiriyah yang bermanfaat di dunia dan di akhirat kelak
- Lebih menyukai terjun ke dunia pendidikan
- Lebih mudah dalam mengatur waktu, antara waktu mengajar dan waktu lainnya.
- Banyak kesan yang menarik ketika mengajar anak-anak yang memiliki berbagai karakter
- Dapat menghilangkan rasa kejenuhan dan stress ketika berbaur dengan siswa
- Mudah mendapatkan banyak teman, yang bias dijadikan tempat curahan hati dalam hal berbagi impian dan cita-cita yang ingin dicapai
- Mengasah kemampuanku dalam hal IQ, EQ, SQ, dan AQ
- Tempatku untuk menjadi pribadi yang senantiasa tuk berkarya, aktif, kreatif dan inovatif.
Tips menjadi guru teladan atau guru favorit bagi siswa yaitu senantiasa bersikap ikhlas dalam mengajar. Jangan niatnya hanya ingin mendapatkan gajinya saja. Tapi, kita harus berniat dengan sungguh-sungguh untuk mengajar sekaligus mendidik siswa agar menjadi pribadi yang cerdas dalam segala tingkatan, baik itu IQ, EQ, SQ maupun AQ.
Akhir kata penulis, menjamurlah para guru teladan di tanah air. Jadilah guru yang amanah dan tetap mengabdi kepada negara. Wahai guru… didiklah siswa dengan sebaik mungkin agar mereka bisa menjadi manusia-manusia yang handal dan terampil di segala bidang, sebagai penerus bangsa yang bisa meneruskan kembali perjuangan bangsa Indonesia ini, dalam membangun negara Indonesia yang dapat bersaing dengan negara-negara berkembang. Semoga saja, amin……!!!
Sepuluh Cara Memjadi Guru Kreatif dan Inovatif
1. Berpikir inovatif
Jiwa yang kreatif terlahir dari sebuah
pemikiran guru yang selalu ingin berinovasi sehingga selalu bervariasi dalam
memberikan materi pelajaran kepada anak didiknya.
2. Percaya diri
Tentu saja sifat percaya diri dan selalu
ingin berkembang ada pada diri guru yang kreatif. Tidak mudah memang menjadi
seorang guru yang kreatif, karena apa pun karya yang dia ciptakan harus kembali
kepada anak didiknya. Keberhasilan seorang guru yang kreatif terletak pada
kepuasan siswa setelah menerima materi pelajaran yang diberikan. Kalau pun anak
didik merasa tidak suka atau tidak puas, guru yang kreatif seharusnya peka
dalam hal ini. Langkah selanjutnya, dia akan mencoba mencari metode mengajar
yang lain. Metode pengajaran yang sesuai dengan selera dan kemampuan anak
didiknya. Tapi bagi saya, masalah siswa puas atau senang dengan metode
pelajaran yang kita berikan adalah urusan belakangan. Yang terpenting adalah
sikap pantang menyerah untuk selalu memberikan yang terbaik kepada anak-anak
didiknya. Karena apa pun metode pengajaran yang diberikan, bila bervariasi,
maka siswa pasti tidak akan bosan.
3. Tidak gaptek
Gaptek (gagap teknologi) bisa menjadi penghambat
seorang guru untuk menjadi kreatif. Guru yang kreatif harus peka terhadap
perkembangan jaman. Dia bisa mengkombinasikan sesuatu yang bersifat “kuno” atau
“jadul” menjadi sesuatu yang menarik. Bagaimana bisa menjadi menarik? Karena
dia bisa menggabungkan sesuatu yang “jadul” dengan sesuatu yang modern.
Misalnya, memvariasikan permaianan tradisional dengan permainan modern.
4. Materi Pelajaran yang
Diberikan Menjadi Mudah Dimengerti
Tidaklah mudah mentransfer ilmu dari seorang guru
menuju ke anak didiknya. Namun itulah tantangan yang biasanya dihadapi oleh
seorang guru. Namun seorang guru yang kreatif akan selalu mencoba berbagai cara
agar anak didiknya mudah memahami materi pelajaran yang diberikan.
5. Terus Belajar dan Belajar
Tidak ada kata puas bagi seorang guru yang kreatif.
Bukan tidak ada kata puas yang negative. Namun kata “tidak puas” bagi seorang
guru yang kreatif adalah suatu semangat untuk terus mengembangkan diri demi
kebaikan diri sendiri, anak didik, dan sekolah.
6. Cerdas
Dalam Menemukan Talenta Anak Didiknya Karena
tingkat kepekaan kepada anak didiknya yang tinggi, maka seorang guru yang
kreatif biasanya mengenal kemampuan setiap anak didiknya. Kemampuan anak
didiknya adalah bisa berupa bakat atau talenta. Dengan kepekaan yang dia
miliki, seorang guru yang kreatif akan berusaha untuk memanfaatkan dan
mengembangkan talenta yang dimiliki oleh anak didiknya, misalnya dengan
memberikan kesempatan anak didiknya untuk tampil di acara-acara sekolah.
7. Kooperatif
Guru yang kreatif menyadari akan kelemahannya juga
sebagai manusia. Itulah kenapa seorang guru yang kreatif berusaha untuk bisa
belajar dari orang lain. Dengan kata lain, guru yang kreatif harus bisa
bekerjasam dengan sesama guru, anak didik, kepala sekolah, dan pihak-pihak yang
berada di lingkungan sekolah. Hal ini juga berguna untuk menyatukan misi dan
visi diri dengan misi dan visi sekolah dan mengurangi kesalahpahaman dan
permasalahan yang mungkin terjadi.
8. Pandai
Memanfaatkan “Apa yang Ada” Biasanya seorang
guru yang kreatif pandai memanfaatkan apa yang ada di dalam sekolah. Kertas
bekas pun bisa berubah menjadi sarana belajar yang menarik, karena disampaikan
dengan cara mengajar yang menarik pula.
9. Bisa menerima Kritik
Sebuah kritik bukanlah sesuatu yang “menyaikitkan”
bagi seorang guru yang kreatif. Justru disitulah seorang guru yang kreatif bisa
belajar dari kekuranganya dan kesalahannya. Dia akan berpikir bagaimana caranya
agar kekurangannya bisa diminimalkan atau bahkan menjadi sebuah kelebihan, dan
tidak mengulang kesalahan yang sama. Hal ini tentunya juga akan bermanfaat bagi
perkembangan diri guru kreatif.
10. Mengajar Dengan Cara
Menyenangkan
Seorang guru yang kreatif tidak ingin anak didiknya
merasa bosan dan tertekan pada saat dia memberikan sebuah materi pelajaran
kepada anak didiknya. Maka dia akan selalu mencari cara agar anak didiknya
merasa nyaman dengan cara mengajar yang dia berikan.
Disunting dari: tkpertiwi
Disunting dari: tkpertiwi